Review Buku: Cintaku Setengah Agama
Judul buku: Cintaku Setengah Agama
Pengarang: Iswadi Suhardi
Penerbit: Eduquer Publishing
Cetakan Pertama: Desember 2017
Tebal halaman: 318 halaman
Sinopsis buku
Ayah Reva berlatarbelakang keluarga Betawi dengan ayah yang berpoligami merasa tertipu saat mengetahui Alex sang calon menantu hasil perjodohan dengan sahabat lamanya menderita kanker paru-paru,akibat menjadi perokok pasif dari ayahnya si perokok akut. Namun, Reva bersikukuh memegang janji hingga perkawinan pun tetap dilakukan. Perasaan bersalah menyiksa Alex yang sekarat, membawanya bertemu ajal dan ijab qobul pun tak pernah terucap.
Gagal dengan pernikahannya, Reva memulai usaha wedding organizer. Kegagalan yang dialaminya telah menanamkan keinginan kuat untuk membantu mewujudkan impian pernikahan orang lain. Lika-liku pencarian jodoh pun dilakukannya. Dari mulai ikut perkumpulan pencari jodoh hingga hampir rela menerima pinangan istri ustadz untuk menjadi istri kedua suaminya. Ayah Reva yang anti poligami tewas akibat serangan jantung saat mengetahui anaknya akan menjadi istri kedua.
Garou yang patah hati mendapatkan beasiswa S2 di Australia dan bertemu Syifa, seorang gadis berdarah arab keturunan nabi. Syifa yang berstatus Syarifah dituntut keluarganya untuk mendapatkan jodoh seorang Sayyid, lelaki arab yang juga mempunyai alur keturunan nabi.
Garou, Reva dan Syifa terjebak dalam cinta segitiga. Berhasilkah mereka menemukan jodoh dan menyempurnakan setengah dari agamanya?
Review Buku
Untuk seseorang yang tengah lelah dalam penantian perjalanan menemukan jodoh, perlu diingat bahwa kadang Allah belum mempertemukan kita dengan sang pendamping bukan karena dia membenci kita. Justru dia sangat tahu kapan waktu, tempat dan siapa orang yang paling tepat untuk menjadi pasangan kita.
Seperti Reva dalam kisah ini yang pasrah dan hampir menerima tawaran untuk menjadi istri kedua meskipun kedua orangtuanya menentang keras. Dalam novel ini kita tidak hanya akan menemukan kisah romantis, namun kita juga diberikan pengajaran bahwa menemukan jodoh bukan hanya sekedar untuk diri kita sendiri. Melainkan untuk memenuhi setengah agama kita, demi kebahagiaan orangtua kita, dan agar kita mampu menjaga hati supaya tidak terjebak dalam hal-hal yang dilarang dan buruk bagi diri kita sendiri.
Novel dengan bab-bab yang cenderung pendek ini mampu membuat para pembaca lebih mudah untuk memetik hikmah dari setiap bab. Ada banyak hal yang perlu menjadi pertimbangan kita sebelum menikah. Ditambah ada beberapa quotes di awal bab seolah sebagai penyegar dan pengingat bahwa perjalanan menemukan jodoh pada akhirnya akan menemukan titik temu. Sabar, ikhlas dan doa perlu terus dipanjatkan agar kita mampu melewati masa penantian yang kadang menjemukan ini.
Post a Comment